Dalam pidato yang digelar di Capitol Rotunda, Trump mengungkapkan rencana tersebut akan diberlakukan dalam waktu dekat.
"Dalam waktu dekat, kami akan mengubah nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika," kata Trump, seperti dikutip dari
The Guardian, Selasa 21 Januari 2025.
Hal ini pernah diungkapkan Trump selama konferensi persnya di Mar-a-Lago pada bulan Januari, di mana ia menyatakan akan mengubah nama tersebut, dengan mengatakan bahwa teluk tersebut dikelola oleh kartel.
"Kita akan mengubah nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika, yang memiliki lingkaran indah yang meliputi banyak wilayah, Teluk Amerika," kata Trump saat itu.
"Nama yang indah. Dan itu tepat. Tepat. Dan Meksiko harus berhenti mengizinkan jutaan orang masuk ke negara kita," ujarnya.
Presiden AS memiliki kewenangan untuk mengganti nama wilayah dan fitur geografis melalui perintah eksekutif. Namun, perubahan ini harus disetujui oleh Badan Nama Geografis AS (US Board on Geographic Names) untuk menjadi resmi dalam komunikasi federal dan peta resmi.
Teluk Meksiko adalah salah satu perairan terbesar dan terpenting di Amerika Utara, mencakup sekitar 600.000 mil persegi (1,5 juta kmĀ²). Wilayah ini berbatasan dengan lima negara bagian AS; Florida, Alabama, Mississippi, Louisiana, dan Texas, serta negara bagian Meksiko dan Kuba.
Teluk ini memiliki peran vital dalam ekonomi AS, terutama dalam industri perikanan dan energi. Setengah dari kapasitas penyulingan minyak bumi dan pemrosesan gas alam AS terletak di sepanjang Teluk Meksiko, dan memasok sekitar 40 persen makanan laut negara itu.
BERITA TERKAIT: