Relik tersebut mendarat di Bandara Militer Don Muang dan dibawa ke Bangkok melalui parade perahu dan prosesi.
Ada dua pembicara utama dalam upacara penobatan tersebut. Salah satunya adalah Perdana Menteri wanita Thailand, Paetongtarn Shinawatra. Yang lainnya adalah Chen Ruifeng, Wakil Menteri Departemen Pekerjaan Front Persatuan Komite Sentral PKT dan Direktur Administrasi Negara Urusan Agama. Ia didampingi oleh Master Yanjue, Presiden Asosiasi Buddha Tiongkok yang dikendalikan pemerintah.
Menariknya, perjalanan relik tersebut ke Thailand mempersiapkan sebuah acara politik, bukan acara keagamaan, yakni peringatan 50 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Thailand pada tahun 2025.
Chen Ruifeng menggunakan kesempatan tersebut untuk mempromosikan gagasan bahwa Tiongkok dan Thailand adalah bagian dari "keluarga" yang sama dan memuji kebebasan beragama yang konon dinikmati oleh umat Buddha di Tiongkok.
United Front terlibat dalam serangkaian kegiatan besar-besaran yang mempromosikan Asosiasi Buddha Tiongkok sebagai organisasi Buddha yang sah dan terkemuka di seluruh dunia. Faktanya, organisasi tersebut merupakan alat yang digunakan oleh United Front untuk mengendalikan umat Buddha, memfitnah Dalai Lama, dan menyebarkan citra Tiongkok yang dibuat-buat sebagai negara yang bersahabat dengan agama Buddha dan kebebasan beragama.
Gigi Buddha menjadi sekadar alat lain dari propaganda PKT yang menjengkelkan ini.
BERITA TERKAIT: