Pernyataan ini disampaikan dalam pidato Netanyahu di Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Jumat (27/9).
Netanyahu menekankan bahwa Israel tidak memiliki pilihan selain mempertahankan diri dari ancaman Hizbullah, meskipun banyak negara menginginkan gencatan senjata.
"Selama Hizbullah memilih jalan perang, Israel tidak punya pilihan lain, dan Israel punya hak penuh untuk menyingkirkan ancaman ini dan memulangkan warga negara kami ke rumah mereka dengan aman," ujar Netanyahu, seperti dikutip oleh Reuters, Sabtu (28/9).
Perdana Menteri Israel itu juga menyalahkan Iran atas ketegangan yang terjadi, menuding negara tersebut mendukung konflik melalui berbagai kelompok militan di kawasan.
Netanyahu menyebutkan bahwa Israel akan terus bertahan melawan Iran di tujuh front, termasuk melawan Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, dan Houthi di Yaman.
Mengenai konflik di Gaza, Netanyahu menegaskan bahwa pertempuran akan berakhir jika Hamas menyerah dan membebaskan warga Israel yang disandera.
"Kami akan berjuang hingga meraih kemenangan total, tidak ada yang dapat menggantikannya," tegasnya.
Namun, pidato Netanyahu tidak didengarkan oleh delegasi dari sejumlah negara. Pasalnya, banyak delegasi, termasuk Indonesia yang melakukan aksi walk out bersama dari ruang sidang sebelum Netanyahu mulai berbicara.
Dalam sebuah video yang diunggah akun media sosial Kementerian Luar Negeri RI, terlihat tepuk tangan meriah menyambut aksi walk out tersebut.
"Indonesia bersama banyak negara melakukan walk out saat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum PBB ke-79 di New York, Amerika Serikat pada (27/9)," bunyi pernyataan dari akun resmi Kementerian Luar Negeri RI di platform X.
BERITA TERKAIT: