Menteri Luar Negeri, Kerja Sama Afrika, dan Ekspatriat Maroko, Nasser Bourita dan Menteri Luar Negeri Denmark, Lars Lokke Rasmussen di sela-sela sesi ke-79 Majelis Umum PBB di New York pada Kamis, 26 September 2024/Azar News
Menteri Luar Negeri Denmark, Lars Lokke Rasmussen menyebut rencana otonomi yang disampaikan Maroko pada 2007 lalu sebagai solusi terbaik untuk menangani konflik Sahara.
"Denmark menganggap Rencana Otonomi yang disampaikan Maroko pada tahun 2007 sebagai kontribusi serius dan kredibel bagi proses PBB yang sedang berlangsung dan sebagai dasar yang baik untuk solusi yang disepakati antara semua pihak," ungkap Rasmussen kepada Menteri Luar Negeri, Kerja Sama Afrika, dan Ekspatriat Maroko, Nasser Bourita selama pertemuan di sela-sela sesi ke-79 Majelis Umum PBB di New York pada Kamis (26/9).
Posisi Denmark sejalan dengan momentum internasional yang dihasilkan oleh Raja Mohammed VI, dalam mendukung rencana otonomi dan kedaulatan Maroko atas Sahara.
Hal ini juga menunjukkan bahwa inisiatif tersebut semakin mendapat dukungan dari benua Eropa.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: