Ratusan aktivis pro-Palestina berkumpul di luar Hotel Watergate (tempat Netanyahu menginap selama di Amerika), untuk memprotes kedatangannya.
"Kami berada di sini di luar Hotel Watergate, tempat Netanyahu menginap. Dia diundang oleh Kongres, dan dia berencana bertemu dengan pemerintahan Biden. Kami di sini untuk menuntut embargo senjata," ujar anggota dari Gerakan Pemuda Palestina, Anyssa Dhaouadi seperti dimuat
The New Arab pada Selasa (23/7).
Sementara itu, massa di dekatnya berteriak keras dan menabuh genderang di depan hotel.
“Selama sembilan bulan terakhir, di seluruh Amerika Serikat, di tingkat lokal, negara bagian, dan federal, masyarakat menuntut gencatan senjata,” teriak salah satu orator di sana.
Menurut laporan
Wafa Palestina, para demonstran berencana melakukan demonstrasi di sekitar Kongres besok bertepatan dengan pidato Netanyahu pada Rabu (24/7).
Selain pertemuan massal di Washington, kota-kota lain, termasuk Chicago, juga akan mengadakan demonstrasi kecil pada hari Rabu sebagai protes atas kunjungan Netanyahu ke AS.
Wakil Presiden Kamala Harris, yang sekarang menjadi calon presiden dari Partai Demokrat, tidak akan menghadiri pidato Netanyahu, menandai pertama kalinya dia melewatkan pidato pemimpin asing di Capitol.
Beberapa anggota Kongres, sebagian besar progresif, mengatakan mereka akan memboikot pidato tersebut.
Ketua DPR Mike Johnson, yang mengundang Netanyahu untuk berbicara, mengatakan bahwa setiap anggota parlemen yang mengganggu pidato perdana menteri Israel dapat ditangkap.
United Auto Workers (UAW), yang menyerukan gencatan senjata pada bulan Desember, akan bergabung dalam demonstrasi massal di Washington pada hari Rabu (24/7)/
Dalam pernyataan publiknya, UAW akan menyerukan gencatan senjata di Israel dan Palestina, dan mengakhiri perang di Gaza.
Sejak Oktober, pemboman terus-menerus yang dilakukan Israel di Gaza telah menewaskan sekitar 40.000 warga Palestina di Gaza dan juga Tepi Barat.
Laporan terbaru dalam jurnal medis Lancet memperkirakan bahwa kematian langsung dan tidak langsung yang disebabkan oleh perang bisa mencapai 186.000 jiwa.
Serangan udara dan pengepungan telah membuat sebagian besar warga Gaza tidak memiliki rumah atau sumber makanan yang dapat diandalkan.
BERITA TERKAIT: