Kementerian Pertahanan Polandia dalam sebuah pernyataan menilai latihan tersebut sengaja digelar untuk tujuan disinformasi dan propaganda.
Itu mengapa Polandia akan terus memantau pergerakan latihan di negara tetangga dan selalu siap menghadapi segala ancaman yang terjadi di sekitarnya.
"Angkatan bersenjata Polandia selalu siap untuk menjamin keamanan negara. Kami siap menghadapi segala kemungkinan," tegasnya, seperti dikutip dari
AFP pada Kamis (11/7).
Menurut laporan Kementerian Pertahanan China, latihan militer gabungan itu telah dimulai sejak Senin (8/7) dan akan berlangsung hingga pertengah bulan Juni ini.
Beijing berharap Falcon Assault mampu memperdalam kerjasama militernya dengan Minsk.
“Komandan dari kedua belah pihak menyatakan harapan bahwa melalui latihan ini, akan ada kemungkinan untuk belajar satu sama lain, meningkatkan teknik tempur dan memperdalam kerja sama dan komunikasi antara kedua angkatan bersenjata,” ungkap laporan tersebut.
Belarusia dan China merupakan negara yang cukup dekat dengan Rusia.
Minsk sendiri menyediakan wilayahnya untuk menjadi landasan invasi Rusia ke Ukraina. Sementara Polandia adalah anggota NATO dan pendukung Ukraina.
BERITA TERKAIT: