Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PEMILU PRANCIS

Sayap Kanan Unggul di Pemilu Putaran Pertama Prancis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Senin, 01 Juli 2024, 13:33 WIB
Sayap Kanan Unggul di Pemilu Putaran Pertama Prancis
Ketua RN, Marine Le Pen/Net
rmol news logo Berdasarkan jajak pendapat yang dirilis Ipsos, Ifop, OpinionWay dan Elabe pada Minggu malam (30/6), partai sayap kanan National Rally (RN) Prancis unggul dalam pemilu putaran pertama dengan perolehan suara hingga 34 persen.

Ini merupakan kemunduran besar bagi Presiden Emmanuel Macron yang menyerukan pemilihan cepat setelah partainya dikalahkan RN pada pemilu Eropa bulan lalu.

Perolehan suara RN unggul jauh dibandingkan rivalnya dari sayap kiri dan tengah, termasuk aliansi Macron, Together, yang terlihat menang dengan perolehan suara 20,5 persen hingga 23 persen.

Sementara Front Populer Baru (NFP), sebuah koalisi sayap kiri yang dibentuk secara tergesa-gesa, diproyeksikan memperoleh sekitar 29 persen suara.

Namun hasil survei tidak memberikan kejelasan mengenai apakah RN yang anti-imigran dan euroskeptis akan mampu membentuk pemerintahan untuk hidup bersama dengan Macron yang pro-Uni Eropa setelah pemilu putaran kedua minggu depan.

RN semakin dekat dengan kekuasaan setelah membersihkan citranya yang awalnya terkenal sebagai partai yang rasis dan antisemit.

Mereka memanfaatkan kemarahan rakyat Prancis terhadap biaya hidup yang tinggi dan ancaman imigran terhadap keamanan nasional.

“Prancis telah menunjukkan kesediaan mereka untuk membalikkan keadaan terhadap kekuatan yang bersifat menghina dan korosif,” kata Ketua RN, Marine Le Pen, seperti dimuat Reuters pada Senin (1/7).

Kemenangan RN di putaran kedua akan ditentukan berdasarkan kesepakatan politik yang ia buat dengan para pesaingnya dalam beberapa hari mendatang.

Di masa lalu, partai-partai berhaluan kanan-tengah dan kiri-tengah bekerja sama untuk menghalangi RN dari kekuasaan, namun dinamika tersebut, yang dikenal sebagai "front republik", semakin tidak pasti.

Jika tidak ada kandidat yang mencapai 50 persen pada putaran pertama, dua kandidat teratas secara otomatis lolos ke putaran kedua, serta semua kandidat yang memiliki 12,5 persen pemilih terdaftar.

Pada putaran kedua, siapa pun yang memperoleh suara terbanyak akan mengambil alih daerah pemilihan.

Suasana suram di alun-alun Republique di Paris, tempat beberapa ribu pengunjuk rasa anti-RN berkumpul di rapat umum aliansi sayap kiri pada Minggu malam (30/6).

Najiya Khaldi, seorang guru berusia 33 tahun, mengatakan dia takut dan sedih atas hasil pemungutan suara yang menunjukkan kemenangan RN.

"Saya tidak biasa melakukan protes. Saya pikir saya datang untuk meyakinkan diri saya sendiri, untuk tidak merasa sendirian," tegasnya.

Tidak ada hasil resmi secara nasional yang tersedia pada Minggu malam (30/1), tetapi hasil tersebut diperkirakan akan keluar dalam beberapa jam mendatang. Exit poll atau jajak pendapat di Perancis cenderung sangat akurat.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA