Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Korsel Temukan Parasit di Balon Sampah Korut

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Senin, 24 Juni 2024, 14:05 WIB
Korsel Temukan Parasit di Balon Sampah Korut
Balon sampah yang dikirim Korea Utara ke Korea Selatan/Net
rmol news logo Parasit telah terdeteksi di beberapa balon berisi sampah yang dikirim oleh Korea Utara ke Korea Selatan beberapa pekan ini.

Kementerian Unifikasi Seoul menjelaskan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 70 balon Korea Utara yang jatuh ke tanah.

Ditemukan parasit seperti cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing kremi. Tetapi kementerian memastikan bahwa tidak ada kandungan berbahaya yang ditemukan selain parasit dari kotoran manusia.

"Parasit tersebut diyakini berasal dari kotoran manusia," ungkap salah satu pejabat kementerian yang anonim, seperti dilaporkan Yonhap News pada Senin (24/6).

Di antara balon-balon berisi sampah tersebut, juga ditemukan potongan pakaian yang robek, seperti dasi dan jaket biru, yang tampaknya dipotong dengan gunting atau pisau.

Pakaian-pakaian ini diidentifikasi sebagai barang yang sebelumnya diberikan ke Korea Utara oleh perusahaan Korea Selatan.

“Tampaknya Korea Utara merusak dan mengirimkan barang-barang yang dipasok sebelumnya untuk menyatakan permusuhan ekstrim terhadap kampanye selebaran tersebut dan untuk menyoroti sikap permusuhan terhadap Korea Selatan,” ujarnya.

Pejabat tersebut mencatat bahwa sebagian besar sampah terdiri dari kertas bekas dan vinil, bukan sampah rumah tangga biasa.

Hal ini menunjukkan bahwa pihak berwenang Korea Utara mungkin berusaha mencegah pengungkapan kehidupan sehari-hari warga Korea Utara kepada dunia luar.

Selama bertahun-tahun, pembelot Korea Utara di Korea Selatan dan aktivis konservatif telah mengirimkan selebaran anti-Pyongyang menggunakan balon, dengan tujuan mendorong warga Korea Utara bangkit melawan rezim keluarga Kim.

Korea Utara sangat menentang kampanye propaganda ini, karena khawatir bahwa masuknya informasi dari luar dapat mengancam kepemimpinan rezimnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA