Tiga anak termasuk di antara yang tewas, seperti dilaporkan kantor berita negara Palestina Wafa.
Lima dari mereka yang tewas adalah anggota keluarga al-Sayyid dan tiga dari keluarga al-Nahhal, lapor kantor berita tersebut.
Hilangnya nyawa anak-anak menggarisbawahi besarnya jumlah korban jiwa yang diakibatkan oleh konflik tersebut.
Kengerian situasi ini semakin diperburuk dengan adanya korban tambahan akibat serangan terpisah. Empat orang kehilangan nyawa, dan banyak lainnya menderita luka-luka dalam pemboman sebuah taman kanak-kanak yang berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi para pengungsi di kota az-Zawayda, yang terletak di Gaza tengah.
Selain itu, satu orang dilaporkan tewas dalam insiden pemboman terpisah di Deir el-Balah, yang semakin memperkuat rasa tragedi dan keputusasaan yang melanda wilayah tersebut.
Penargetan rumah-rumah penduduk dan infrastruktur sipil, termasuk sekolah dan tempat penampungan, merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional, menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk penghentian permusuhan dan kembalinya dialog dan diplomasi.
Dunia telah menyaksikan tragedi dari konflik Israel-Palestina. Seruan untuk segera menghentikan permusuhan dan memperbarui upaya menuju perdamaian semakin menguat.
Komunitas internasional harus bersatu dalam mengutuk kekerasan terhadap warga sipil dan melipatgandakan upayanya untuk memfasilitasi dialog dan negosiasi yang bertujuan mencapai resolusi yang adil dan setara terhadap konflik yang telah berlangsung lama.
BERITA TERKAIT: