Ibrahim yang berusia 65 tahun itu dilantik sebagai Yang di-Pertuan Agong ke-17, menggantikan raja sebelumnya Sultan Pahang, Abdullah Sultan Ahmad Shah.
Di bawah sistem monarki yang unik, para Sultan dari sembilan keluarga kerajaan Malaysia bergiliran menjadi Raja, yang dikenal sebagai "Yang di-Pertuan Agong" setiap lima tahun.
Setelah dilantik, Ibrahim akan menjadi Raja Malaysia selama lima tahun ke depan, sementara pendahulunya yakni Ahmad Shah akan kembali memimpin negara bagian Pahang.
Sultan Ibrahim terkenal karena sikapnya yang frontal dan kepribadiannya yang berlebihan. Namun dirinya cukup perhatian dengan isu-isu politik nasional.
Meski Malaysia mayoritas penduduknya Muslim, Sultan Ibrahim tegas menentang “Arabisasi” budaya Melayu dan menekankan perlunya sikap moderat di negara yang memiliki populasi besar etnis Tionghoa dan India.
Itulah mengapa, pengamat politik Asrul Hadi Abdullah Sani menilai bahwa raja baru Malaysia tidak akan ragu menyuarakan ketidaknyamanannya kepada Perdana Menteri Anwar Ibrahim.
"Begitu dia pindah ke istana, raja baru tidak akan malu untuk menyampaikan pandangannya kepada Anwar jika dia tidak senang," ujarnya, seperti dimuat Al-Jazeera.
Ibrahim memiliki banyak koleksi mobil dan sepeda motor mewahnya. Ini sejalan dengan bisnis yang dijalankan Ibrahim mulai dari real estat hingga pertambangan.
Dia disebut mempunyai saham di proyek reklamasi di Forest City dan pengembangan lahan senilai 100 miliar dolar AS yang didukung China di lepas pantai Johor.
BERITA TERKAIT: