Koresponden
AFP melaporkan serangan itu terjadi pada Sabtu pagi di kota Rafah, di selatan Gaza, tempat ratusan ribu orang mencari perlindungan dari konflik yang kian meluas tersebut.
Meskipun Israel belum mengakui bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun seorang pejabat pertahanan AS memberi tahu
AFP bahwa Israel merupakan pelaku dari serangan tersebut.
Pada malam sebelumnya Jumat (5/1), Israel juga dilaporkan telah menghantam kota selatan Khan Yunis dan Rafah serta bagian tengah Gaza.
Pasukan Israel menyatakan telah menyerang lebih dari 100 sasaran di Gaza selama 24 jam, termasuk posisi militer, lokasi peluncuran roket, dan gudang senjata.
Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas melaporkan 162 kematian dalam periode tersebut.
"Pasukan Israel terus bertempur di seluruh bagian Jalur Gaza, di utara, tengah dan selatan," kata jurubicara militer Israel, Daniel Hagari.
Hagari mengatakan pasukan Israel tengah mempertahankan kesiagaan yang sangat tinggi di dekat perbatasan dengan Lebanon menyusul terbunuhnya Wakil Ketua Hamas Saleh al-Arouri dalam serangan drone di Beirut, Lebanon.
Pertempuran yang berlangsung lebih dari tiga bulan itu telah membuat warga sipil terus menanggung beban berat konflik tersebut, dengan PBB memperingatkan bahwa krisis kemanusiaan dapat semakin parah di Gaza.
Kepala Kemanusiaan PBB, Martin Griffiths sendiri telah menyatakan pada Jumat bahwa Gaza menjadi tidak dapat dihuni akibat perang yang berkepanjangan.
Sementara, Badan Anak-anak PBB, UNICEF juga memberikan peringatan, dengan menyatakan bahwa bentrokan, kekurangan gizi, dan kurangnya layanan kesehatan telah menciptakan siklus mematikan yang mengancam lebih dari 1,1 juta anak di Gaza.
BERITA TERKAIT: