Menurut kantor berita nasional Lebanon, pejabat yang terbunuh dalam serangan tersebut adalah Wakil Ketua Hamas Saleh al-Arouri.
Dia diserang dengan drone saat menggelar pertemuan dengan faksi Islam Sunni Jama'a Islamiya di Beirut. Selain Arouri, empat warga Palestina dan tiga warga Lebanon juga dilaporkan tewas.
Mengutip saksi mata
Reuters di kota Dahiyeh, disebutkan bahwa serangan itu mengakibatkan lubang besar di lantai tiga sebuah gedung bertingkat.
Petugas pemadam kebakaran dan paramedis bergerak mengevakuasi korban. Lokasi di sekitarnya tampak mengerikan dengan potongan daging manusia yang berserakan di pinggir jalan.
Serangan terhadap Arouri menandai pembunuhan pertama yang dilakukan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terhadap Hamas di luar Wilayah Palestina perang meletus 7 Oktober lalu.
Hamas membenarkan pembunuhan Arouri dan mengatakan bahwa pejabat dari Brigade Qassam yakni Samir Findi Abu Amer dan Azzam Al-Aqraa Abu Ammar juga tewas.
Ketua Hamas Ismail Haniyeh dalam sebuah pernyataan menegaskan bahwa pembunuhan Arouri tindakan teror dan pelanggaran terhadap kedaulatan Lebanon serta perluasan permusuhan Israel terhadap warga Palestina.
Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati menyebut serangan itu kejahatan baru Israel yang akan menarik Lebanon ke dalam perang.
Mikati mendesak agar Lebanon segera mengajukan keluhan atas tindakan Israel ke Dewan Keamanan PBB.
Penasihat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Mark Regev tidak secara jelas mengakui bahwa serangan tersebut dilakukan oleh IDF.
Namun menurut Regev, siapa pun pelakunya, serangan ditunjukkan untuk membasmi Hamas dan bukan menargetkan warga Lebanon.
"Siapa pun yang melakukannya, harus jelas bahwa ini bukanlah serangan terhadap negara Lebanon," tegasnya.
Arouri merupakan wakil kepala politbiro Hamas dan pendiri sayap militer Brigade Qassam.
Dia baru-baru ini menghabiskan waktu di Lebanon dan Qatar, dua negara yang bersedia menjadi penengah pembicaraan damai antara Hamas dan Israel.
Amerika Serikat yang mencap Hamas sebagai organisasi teroris tahun lalu menawarkan 5 juta dolar AS untuk informasi tentang keberadaan Arouri.
BERITA TERKAIT: