Pada Minggu malam (24/12), pasukan pertahanan Israel (IDF) menyerang kamp pengungsi Maghazi di Gaza tengah hingga menewaskan 70 orang.
Jurubicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qudra mengatakan jumlah korban tewas di kamp pengungsi Maghazi kemungkinan akan bertambah.
"Apa yang terjadi di kamp Maghazi adalah pembantaian yang dilakukan di wilayah padat penduduk,” ujarnya, seperti dimuat AFP.
Tak hanya kamp Maghazi, Israel juga melancarkan serangan di kamp Bureij Gaza Tengah selama 12 jam.
Disebutkan bahwa serangan itu telah menewaskan 100 orang dan mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.
"Kami semua menjadi sasaran. Lagi pula, tidak ada tempat yang aman di Gaza,” kata Ahmad Turokmani, yang kehilangan beberapa anggota keluarga, termasuk putri dan cucunya.
Rumah Sakit Martir Al-Aqsa tidak luput dari sasaran bom Israel di Gaza Tengah. Jenazah menumpuk di halaman depan. Puluhan lainnya dilaporkan terluka, dan beberapa rumah hancur dalam serangan tersebut.
Di pengungsian Rafah Gaza Selatan, Hani Mahmoud mengaku serangan bom juga terus dilancarkan selama malam Natal.
"Bom-bom tersebut jatuh di rumah-rumah dan bangunan, menghancurkan bangunan, jalan menuju masuk dan keluar dari kamp pengungsi," ungkapnya.
BERITA TERKAIT: