Kendati demikian, mengutip laporan
Tibet Times pada Minggu (17/12), terdapat oknum yang sengaja menggunakan tradisi itu untuk memperoleh keuntungan secara besar-besaran.
Pada Senin (11/12), sekitar pukul 08.30 waktu setempat, empat orang penyelenggara utama proyek peletakan ukiran batu Mani ditangkap di kota Kham, Kyegudo.
Mereka diduga telah mengumpulkan sumbangan dalam jumlah besar secara ilegal. Tahun ini para pelaku berhasil mengumpulkan dana sumbangan untuk batu mani hingga mencapai 2,3 juta yuan (Rp 5 miliar).
Empat pelaku yang ditahan diketahui bernama Lhokar, Nyima, Tsetar, dan Rinchen.
"Para pelaku diduga sengaja memanfaatkan agama dan pengaruh leluhur untuk melakukan penipuan demi keuntungan pribadi," ungkap laporan tersebut.
Nyima dan Lhokar, bersaudara, mengoperasikan toko yang mengkhususkan diri pada tekstil tradisional dan artefak keagamaan di kota Kegudo.
Sementara itu, Tsetar berasal dari Dhitoe Zhong, dan Rinchen berasal dari Mani, mencari nafkah dengan mengukir batu mani.
BERITA TERKAIT: