Spanyol kembali menegaskan posisinya terkait masalah Sahara Maroko, dengan mendukung rencana otonomi yang serius, realistis, dan kredibel.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares selama konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita di Rabat pada Kamis (14/12).
"Posisi Spanyol mengenai masalah Sahara tidak berubah. Hal yang sama telah diungkapkan dalam Deklarasi Bersama yang diadopsi pada 7 April 2022 dan Deklarasi Pertemuan Tingkat Tinggi ke-12 Maroko-Spanyol pada Februari 2023," ujarnya.
Dalam Deklarasi Bersama yang diadopsi selama pertemuan antara Raja Mohammed VI dan Presiden Spanyol Pedro Sanchez disebutkan bahwa Spanyol menganggap inisiatif otonomi Maroko, yang diajukan pada tahun 2007, sebagai inisiatif yang paling serius, dengan dasar yang realistis dan kredibel untuk penyelesaian perselisihan.
Spanyol kemudian mengakui pentingnya masalah Sahara bagi Maroko, serta upaya serius dan kredibel Maroko dalam kerangka PBB untuk menemukan solusi yang dapat diterima bersama.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: