Duta Besar Israel untuk Inggris, Tzipi Hotovely mengatakan dia tidak percaya pada keyakinan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) bahwa negara Palestina yang merdeka harus didirikan.
"Jawabannya sama sekali tidak (pada negara Palestina). Israel tahu dan dunia harus tahu bahwa sekarang alasan kegagalan Perjanjian Oslo adalah karena Palestina tidak pernah ingin memiliki negara selain Israel," ujarnya, seperti dikutip
Al Arabiya.
Perjanjian Oslo, yang ditandatangani antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada tahun 1993 bertujuan untuk mewujudkan hidup berdampingan secara damai antara Israel dan Palestina.
Perjanjian tersebut didasarkan pada resolusi PBB yang menyatakan bahwa rakyat Palestina mempunyai hak untuk menentukan nasib sendiri.
“Mengapa kalian terobsesi dengan formula (solusi dua negara) yang tidak pernah berhasil, yang menciptakan orang-orang radikal di sisi lain,” tambah Hotovely.
Lebih lanjut, Hotovely juga menyoroti bahwa Otoritas Palestina masih belum mengutuk serangan Hamas.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menekankan bahwa ia tidak setuju dengan pernyataan Hotovely.
“Posisi lama kami adalah bahwa solusi dua negara tetap merupakan hasil yang tepat di sini,” tegasnya.
Memasuki bulan ketiga pertempuran, serangan Hamas pada 7 Oktober telah menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, di Israel.
Sementara Israel memberikan balasan dengan menyerang Gaza tanpa henti dan membabi buta hingga menewaskan 18.608 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
BERITA TERKAIT: