Hal itu disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam, Ahmad Ubaedillah saat hadir dalam acara pembukaan jambore di Royal Grand Stand, Community Hall, Bukit Bendera, Tutong.
Dubes mengapresiasi partisipasi kontingen Pramuka Indonesia yang begitu banyak dan menyebutnya sebagai bagian dari
soft diplomacy Indonesia.
“Kehadiran kontingen mencapai 288 Pramuka Indonesia dalam Jambore Brunei tahun ini menunjukkan bahwa Pramuka Indonesia juga turut aktif dalam mempromosikan citra prositif Indonesia, yang sebagai bagian dari upaya
soft diplomacy Indonesia di luar negeri," kata Dubes dalam sebuah pernyataan yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL pada Senin (11/12).
Kegiatan Jambore Nasional Brunei Darussalam ke-5 berlangsung sejak pada 2 hingga 7 Desember lalu dan telah diikuti oleh lebih dari 800 peserta yang berasal dari Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Persekutuan Pengakap Nasional Brunei Darussalam (PPNBD) sebagai panitia penyelenggara Jambore ke-5 mengangkat tema
“Boyscout on the move“, dengan tujuan antara mendorong interaksi, membina dan menanamkan persahabatan serta kerja sama antar pramuka, baik di Brunei, maupun dengan negara-negara lainnya.
Berdasarkan informasi yang diterima KBRI Bandar Seri Begawan, kontingen Pramuka Indonesia merupakan peserta terbanyak dan berasal dari Kwartir Daerah Jakarta, Jawa Barat, Lampung, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Mereka dipimpin oleh Ketua Kontingen Mohammad Laiyin Nento, Andalan Nasional atau Sekretaris Komisi Kerja sama Luar Negeri Gerakan Pramuka Nasional Indonesia.
BERITA TERKAIT: