Kepala Kemanusiaan PBB, Martin Griffiths, menyatakan keyakinannya bahwa pengiriman ini akan menjadi langkah awal dari upaya berkelanjutan untuk memberikan pasokan penting kepada warga Gaza.
“Pengiriman pertama ini akan menjadi awal dari upaya berkelanjutan untuk menyediakan pasokan penting kepada masyarakat Gaza. Konvoi pertama ini tidak boleh menjadi yang terakhir,” kata Griffiths.
Mengutip
Arab News, proses pengiriman bantuan tersebut melibatkan Bulan Sabit Merah Mesir, yang memiliki tanggung jawab dalam mengirimkan bantuan dari berbagai badan PBB.
Pengiriman ini merupakan yang pertama sejak konflik pecah lebih dari dua minggu lalu antara Israel dan Hamas.
Perbatasan Rafah sendiri merupakan satu-satunya rute ke Gaza yang tidak dikendalikan oleh Israel, dan Israel telah mengizinkan bantuan melalui perbatasan ini atas permintaan dari sekutu utamanya, Amerika Serikat.
Pengiriman bantuan itu telah diawasi dengan ketat oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, yang turut mengunjungi sisi penyeberangan Mesir pada Jumat untuk mengawasi persiapan pengiriman.
“Truk-truk ini bukan sekedar truk, mereka adalah penyelamat. Mereka adalah pembeda antara hidup dan mati bagi banyak orang di Gaza,” kata Guterres.
Selama beberapa pekan terakhir, Gaza telah mengalami pengeboman yang intens oleh Israel dengan pengepungan total, yang telah memutus sebagian besar pasokan air, makanan, listrik, bahan bakar, dan pasokan lainnya di Gaza.
Dalam konflik tersebut, lebih dari 4.100 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, telah tewas dalam serangan terus-menerus oleh Israel.
Sementara, Israel melaporkan bahwa sedikitnya 1.400 orang tewas dalam serangan dari kelompok Hamas.
BERITA TERKAIT: