Pasalnya, junta Burkina saat ini, Ibrahim Traore, menolak untuk menggelar pemilu seperti yang direncanakan sebelumnya karena alasan keamanan.
Dalam sebuah pernyataan, Traore menegaskan bahwa pemilu baru bisa diselenggarakan setelah junta memastikan keamanan bagi para pemilih.
"Tidak akan ada pemilu sampai negara tersebut cukup aman bagi semua orang untuk memilih," tegasnya, seperti dimuat
Reuters pada Sabtu (30/9).
Pengumuman Traore muncul beberapa hari setelah junta mengklaim pihaknya menggagalkan upaya kudeta pada Selasa lalu (26/9) dan menangkap empat petugas.
Dikatakan bahwa para tersangka memiliki niat jahat untuk menyerang institusi Republik dan menjerumuskan negara ke dalam kekacauan.
Traore yang merebut kekuasaan melalui kudeta 30 September 2022 awalnya berjanji akan menyelenggarakan pemungutan suara untuk memulihkan pemerintahan sipil pada tahun 2024.
Namun sepertinya akan kembali tertunda dalam waktu yang lama.
BERITA TERKAIT: