Hal itu disampaikan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, yang menyambut baik hasil diskusi selama lima hari dengan utusan Houthi setelah mereka meninggalkan Riyadh pada Selasa (19/9).
"Arab Saudi menyambut baik hasil positif dari diskusi dengan Houthi untuk mencapai peta jalan yang mendukung proses perdamaian di Yaman," bunyi pernyataan tersebut.
Seperti dimuat
TRT World, Rabu (20/9), Kerajaan Arab Saudi menegaskan kembali komitmennya untuk mendorong dialog di antara semua pihak yang bertikai di Yaman.
“Saya menekankan dukungan Kerajaan untuk Yaman dan menegaskan kembali komitmen kami untuk mendorong dialog di antara semua pihak untuk mencapai solusi politik komprehensif di bawah pengawasan PBB,” kata Menteri Pertahanan Saudi, Pangeran Khalid bin Salman, dalam pernyataannya di platform X.
Sumber-sumber yang mengetahui perkembangan dalam perundingan tersebut mengindikasikan bahwa kemajuan signifikan telah dicapai dalam sejumlah isu krusial, termasuk jadwal penarikan pasukan asing dari Yaman dan mekanisme pembayaran gaji pegawai negeri.
Sumber-sumber tersebut juga menambahkan bahwa kedua pihak berencana untuk melanjutkan perbincangan lebih lanjut setelah melakukan konsultasi segera.
Delegasi Houthi tiba di Arab Saudi pada pekan lalu, yang menjadi kunjungan resmi pertama mereka ke kerajaan sejak perang di Yaman meletus pada 2014 lalu. Konflik tersebut dimulai setelah kelompok yang bersekutu dengan Iran berhasil menggulingkan pemerintah yang didukung oleh Arab Saudi di Yaman.
Kesepakatan yang sedang diupayakan ini diharapkan dapat membuka pintu bagi PBB untuk memulai kembali proses perdamaian politik yang lebih luas.
Seperti diketahui, konflik di Yaman sejauh ini telah menewaskan ratusan ribu orang dan membuat 80 persen penduduk Yaman bergantung pada bantuan kemanusiaan.
BERITA TERKAIT: