Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Isu Kontemporer Dunia Dibahas dalam Forum Interfaith G20 di India

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Sabtu, 09 September 2023, 21:41 WIB
Isu Kontemporer Dunia Dibahas dalam Forum Interfaith G20 di India
KTT G20 IF di India/ist
rmol news logo Dunia sedang berjuang mengatasi krisis kompleks yang saling berkaitan, diantaranya adalah konflik kekerasan, melebarnya kesenjangan, perubahan iklim, penelantaran anak, perdagangan manusia, dan berkurangnya kepercayaan rakyat terhadap lembaga-lembaga pemerintahan nasional maupun internasional.

Tantangan-tantangan ini menuntut kepemimpinan baru yang bervisi etis dan profetik, serta berwawasan global sekaligus lokal, untuk memastikan keterlibatan multi stakeholders yang komprehensif di seluruh sektor.

Menanggapi kebutuhan mendesak ini, Forum Antar Agama atau Interfaith G20 (IF20), bekerja sama dengan MIT-World Peace University dan Aliansi Antar Agama untuk Komunitas yang Lebih Aman, menyelenggarakan KTT kerjasama antar-agama G20.

Pertemuan puncak tokoh-tokoh antar-iman ini, berlangsung di World Peace Dome di kota Pune, India pada tanggal 5-7 September 2023, bertujuan untuk membuka lebih banyak jalan bagi masa depan yang ditandai dengan keadilan sosial, perdamaian global, keberlanjutan pembangunan yang holistik dan komprehensif.

Sekretaris Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional Pimpinan Pusat Muhammadiyah,Yayah Khisbiyah, yang diundang sebagai salah satu tokoh di IF20 mengatakan tema G20 tahun 2023, “Vasudhaiva Kutumbakam”, atau “Satu Bumi, Satu Keluarga, Satu Masa Depan”, merangkum permasalahan yang kompleks dan mendalam.

"Bahaya ekonomi dan keuangan, konflik yang berkecamuk dan terkait dengan hal tersebut lebih dari 110 juta orang terpaksa pindah, meningkatnya tekanan untuk memobilisasi pendanaan yang diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim. Agenda mendesak di bidang kesehatan dan pendidikan, ketegangan politik dan sosial, dan banyak lagi lainnya," ujar Yayah Khisbiyah dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/9).

Yayah yang juga berprofesi sebagai dosen dan peneliti senior Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta itu memaparkan presentasi tentang "Perlindungan Untuk Anak dan Kelompok Rentan Melalui Kerjasama Antar-Iman."

Selain Yayah Khisbiyah, para tokoh Indonesia yang hadir dalam pertemuan tingkat dunia tersebut antara lain Ketua Badan Wakaf Pesantren Tebuireng KH. A. Halim Mahfudz; Wakil Rektor Univ Muslim Makassar, Dr. Muhammad Hattah Fattah; Ketua HAM Sekretariat ASEAN, Yuyun Wahyuningrum, dan Direktur Eksekutif Institut Leimena, Matius Ho.

Inti dari pertemuan ini adalah pada seruan mendesak untuk bertindak guna perlindungan terhadap komunitas paling rentan di dunia.

"Khususnya, pertemuan ini membahas tantangan-tantangan yang dihadapi oleh anak-anak, yang telah mengalami kerugian dan hambatan baru akibat pandemi global Covid-19, serta mereka yang dihadapkan pada kesenjangan dan gangguan yang terkait dengan perubahan iklim, yang mendasari keseluruhan acara adalah tema utama menumbuhkan harapan untuk masa depan yang lebih baik," jelas Yayah.

KTT IF20 telah mempertemukan sekelompok pemimpin terkemuka yang terlibat secara mendalam dalam dimensi keagamaan dalam perdebatan global, mulai dari krisis sosio-ekonomi hingga agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Forum ini menekankan langkah-langkah tindakan nyata yang dapat diambil dalam proses G20, menyoroti kekuatan transformatif dari kolaborasi antar agama.

"Dengan mempertemukan para pemimpin visioner ini, KTT Lintas Agama G20 bertujuan untuk menghasilkan solusi inovatif, mendorong dialog, dan menginspirasi perubahan yang berarti. Melalui pendekatan holistik yang mempertimbangkan perspektif agama dan etika, pertemuan ini berupaya membentuk dunia yang lebih inklusif, damai, dan berkelanjutan untuk semua," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA