Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kuba Ringkus 17 Orang yang Diduga Terlibat Perdagangan Manusia untuk Bantu Perang Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Jumat, 08 September 2023, 13:42 WIB
Kuba Ringkus 17 Orang yang Diduga Terlibat Perdagangan Manusia untuk Bantu Perang Rusia
Representative Image/Net
rmol news logo Pihak berwenang Kuba meringkus 17 orang yang diduga terkait atas jaringan penyelundupan manusia yang dipekerjakan untuk bertugas di medan perang dengan menjadi bagian dari militer Rusia.

Hal tersebut diungkapkan seorang kolonel di Kementerian Dalam Negeri Kuba, Cesar Rodriguez, pada Kamis (7/9), dalam sebuah acara TV.

“Sebagai hasil dari penyelidikan, sejauh ini 17 orang telah ditangkap, di antaranya adalah penyelenggara internal kegiatan tersebut,” kata Rodriguez.

Dalam laporannya, Rodriguez tidak menyebutkan nama mereka yang dituduh berpartisipasi dalam komplotan itu. Namun, ia mengatakan bahwa pemimpin kelompok tersebut mengandalkan dua orang yang tinggal di pulau untuk merekrut warga Kuba untuk dipekerjaan atas nama Rusia di Ukraina.

Seperti dimuat Malay Mail, Jumat (8/9), operasi itu dikerahkan setelah pemerintah Kuba awal pekan ini mengungkapkan bahwa mereka tengah berupaya membongkar jaringan yang diduga beraksi di wilayah Kuba dan Rusia.

Menurut keterangan Jaksa Jose Luis Reyes, mereka yang terlibat dalam skandal itu dapat dihukum hingga 30 tahun penjara, hukuman seumur hidup, hingga hukuman mati, tergantung pada tingkat keparahan dan jenis kejahatannya.

Komplotan itu diperkirakan akan dikenakan hukuman atas perdagangan manusia, pertempuran sebagai tentara bayaran dan permusuhan terhadap negara asing.

Pemerintah Kuba sendiri sebelumnya telah menegaskan bahwa pihaknya menolak penggunaan warga negaranya sebagai tentara bayaran, dan menyatakan tidak mengambil bagian dari perang dengan Ukraina.

Rusia, yang memiliki hubungan politik yang kuat dengan Kuba itu telah lama menjadi tujuan penting bagi para migran Kuba yang ingin melarikan diri dari stagnasi ekonomi di dalam negerinya.

Hal itu sejalan dengan dekrit yang ditandatangani Presiden Rusia Vladimir Putin tahun lalu yang mengizinkan orang asing mendaftar wajib militer di negaranya untuk menerima kewarganegaraan mereka melalui prosedur jalur cepat. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA