Dalam pernyataannya, Gedung Putih mengatakan bahwa selama kunjungan Biden dan ibu negara akan berbicara dengan para penyintas dan bertemu dengan responden pertama.
Kunjungan tersebut dilakukan sekitar dua minggu setelah kebakaran melanda kota bersejarah Lahaina.
"Saya akan melakukan segala daya saya untuk membantu Maui pulih dan membangun kembali dari tragedi ini," kata Biden dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari The National.
“Dan sepanjang upaya kami, kami berfokus untuk menghormati tanah, budaya, dan tradisi sakral," ujarnya.
Walikota Maui Richard Bissen mengatakan 850 orang masih belum ditemukan setelah kebakaran melanda pulau itu.
“Saat kami melanjutkan proses pemulihan, jumlah yang teridentifikasi akan meningkat dan jumlah yang hilang dapat berkurang. Tetapi akan ada fluktuasi harian dalam jumlah saat anggota keluarga ditambahkan dan dihapus dari daftar,” ujarnya.
Biden diperkirakan akan mengumumkan tambahan dana bantuan federal dan menunjuk koordinator tanggapan selama kunjungannya.
Kunjungan Biden dilakukan saat para penyintas mengkritik tanggapan dari lembaga negara bagian dan federal. Warga mengkritik pihak berwenang di pulau itu karena sirene tidak dibunyikan saat api menyebar.
Para penyintas juga mengatakan bahwa bantuan federal tidak memadai.
Administrator Fema Deanne Criswell membela tanggapan tersebut, dengan mengatakan lebih dari 1.000 responden berada di tempat kejadian di Hawaii.
Biden mengeluarkan deklarasi bencana besar pada 10 Agustus, dua hari setelah kebakaran dimulai.
Gedung Putih juga mengatakan Biden telah melakukan kontak dengan para pejabat saat berlibur di Nevada. Presiden sebelumnya mengatakan akan mengunjungi Maui jika tidak mengganggu upaya pemulihan.
Gedung Putih telah mengonfirmasi rencana kunjungan Presiden AS Joe Biden dan istrinya ke Pulau Hawaii Maui untuk mensurvei kerusakan yang disebabkan oleh kebakaran hutan yang menewaskan ratusan orang. 
.jpg)
BERITA TERKAIT: