Presiden Federasi Beras Myanmar, Ye Min Aung mengatakan pihaknya memperkirakan ekspor beras Myanmar akan melonjak dalam beberapa bulan mendatang. Pasalnya selain India membatasi penjualan, harga beras Thailand dan Vietnam juga mulai naik.
"Kami berharap dapat mengambil keuntungan, meskipun kami akan mempertahankan fokus kami hanya mengekspor varietas berkualitas tinggi," kata Ye Min Aung, seperti dikutip
Bloomberg pada Kamis (17/8).
Myanmar mengekspor sekitar 320 ribu ton beras dari April hingga Juli, menghasilkan hanya 138 juta dolar AS, setelah pemerintah memutuskan untuk memprioritaskan penjualan beras bermutu tinggi.
Tetapi prospek membaik pada bulan lalu ketika India, eksportir utama dunia, melarang sebagian besar penjualan luar negerinya untuk membatasi harga domestik menjelang pemilihan umum yang akan diadakan awal tahun depan.
Secara keseluruhan, Myanmar memperoleh lebih dari 800 juta dolar AS dari penjualan beras di masing-masing dua tahun fiskal sebelumnya, dengan pembeli terbesarnya termasuk China, Filipina, dan Belgia.
BERITA TERKAIT: