Informasi ledakan tersebut telah dikonfirmasi oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, meski sumber ledakan itu belum diketahui dengan pasti.
"Kami tidak tahu apakah itu serangan udara atau operasi darat," kata kepala Observatorium, Rami Abdel Rahman.
Namun serangan itu diduga dilakukan oleh pasukan Israel, yang kerap kali melancarkan serangannya di Suriah, sejak dimulainya perang lebih dari satu dekade lalu, untuk menargetkan pasukan yang didukung Iran, seperti Hizbullah dan posisi militer Suriah.
Serangan serupa sebelumnya dikabarkan juga terjadi pada Senin pekan lalu, di mana empat tentara Suriah dan dua pejuang yang didukung oleh Iran dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel di dekat Damaskus.
Sejak perang meletus pada 2011 lalu, Israel telah lama menjadi pelaku serangan di Suriah, meskipun jarang memberikan komentar resmi. Namun mereka berulang kali menegaskan bahwa tidak akan membiarkan musuh bebuyutannya, Iran, memperluas jejaknya di negara itu.
Sejauh ini, akibat perang di Suriah tercatat telah menyebabkan lebih dari 500.000 kematian dan mendorong jutaan orang untuk mengungsi.
BERITA TERKAIT: