"Kami telah menghentikan semua komisaris militer regional. Tindakan sinis dan tindak penyuapan selama masa perang merupakan bentuk pengkhianatan,” ujar Zelensky, setelah pertemuan khusus Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional.
Dalam penjelasannya, Zelensky mengungkapkan bahwa tindak korupsi tersebut mencakup penerimaan uang tunai dan mata uang cryptocurrency.
Seperti dikutip
Anadolu Agency, lebih dari 100 kasus pidana telah dimulai terhadap para staf di kantor perekrutan militer, dengan 33 individu di antaranya telah didakwa atas keterlibatanya dalam praktik korupsi.
Dalam langkah yang signifikan, Zelensky menginstruksikan panglima tertinggi angkatan bersenjata, Valeriy Zaluzhniy, untuk merekrut para personel yang telah terluka dalam perang dengan Rusia sebagai bagian dari rekrutmen baru.
Keputusan ini muncul setelah rangkaian skandal yang melibatkan perekrutan paksa dan tuduhan bahwa petugas militer menerima uang suap besar-besaran untuk mengizinkan pembebasan wajib militer.
Sejauh ini, korupsi telah lama menjadi permasalahan serius di Ukraina, dan langkah tegas ini merupakan bagian dari perubahan yang diimplementasikan oleh Zelensky pada awal tahun ini, yang mencakup perubahan dalam pemerintahan dan lembaga keamanan di tengah perang.
BERITA TERKAIT: