Begitu yang ditegaskan oleh salah satu menteri Israel, Orit Strock, yang juga menggawangi partai Zionisme Agama, seperti dimuat
Reuters.
"Kami pasti tidak akan menyetujui hal seperti ini. Kami sudah selesai dengan penarikan. Kami selesai dengan pembekuan permukiman di Yudea dan Samaria (Tepi Barat). Ini adalah konsensus di antara seluruh sayap kanan,” kata Strock.
Pekan lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengirim penasihat keamanan nasionalnya ke Arab Saudi untuk membahas kemungkinan kesepakatan Saudi-Israel, yang dia anggap sebagai prioritas kebijakan.
Kemudian pada Jumat (28/7), Biden mengatakan kemungkinan ada pemulihan hubungan antara Arab Saudi dan Israel.
Ide tersebut telah didiskusikan sejak Saudi memberikan persetujuan diam-diam mereka kepada tetangga Teluk, Uni Emirat Arab dan Bahrain, yang menjalin hubungan dengan Israel pada tahun 2020.
Riyadh sendiri tidak mengikuti, dengan mengatakan tuntutan Palestina harus dipenuhi terlebih dahulu.
BERITA TERKAIT: