Berbicara dalam peringatan Asyura pada Jumat (28/7), al-Houthi mengatakan bahwa umat Muslim Yaman tidak akan tinggal diam atas kasus pelecehan terhadap kitab suci Al Quran.
"Tindakan pembakaran Al-Quran adalah puncak dari keberhasilan lobi Yahudi di negara-negara Barat. Ini adalah agresi terhadap Islam dan Muslim," tegasnya, seperti dimuat
Mehr News.
Untuk itu, al-Houthi menyerukan agar Yaman menjauh dari negara-negara tempat dimana aksi penistaan tersebut terjadi, seperti di Denmark dan Swedia.
"Hal terkecil yang dapat dilakukan Muslim adalah memutuskan hubungan dengan negara-negara tersebut. yang memungkinkan penodaan Al Quran," tegasnya.
Baru-baru ini, aksi pembakaran Al Quran kembali terjadi Denmark. Pada 24 Juli lalu, kelompok ekstrem kanan Danske Patrioter melakukan aksinya di depan Kantor Kedutaan Irak di Kopenhagen dan membuat murka Baghdad.
Sehari kemudian pada 24 Juli, sekelompok kecil aktivis anti-Islam juga melakukan aksi serupa di depan kedutaan Mesir dan Turkiye di Kopenhagen, Denmark.
Beberapa bulan sebelumnya, Salwan Momika juga melakukan aksi pembakaran Al-Quran di halaman Masjid Stockholm, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.
BERITA TERKAIT: