Upaya kudeta dipimpin oleh pasukan pengawal presiden atau paspempres. Mereka menolak untuk membebaskan presiden, kemudian menutup akses masuk ke kediaman dan kantor kepresidenan di ibukota Niamey pada Rabu (26/7).
"Kami, pasukan pertahanan dan keamanan telah memutuskan untuk mengakhiri rezim Presiden Bazoum," kata Kolonel-Mayor Amadou Abdramane dalam pidatonya, sembari dikelilingi oleh sembilan tentara berseragam lainnya, seperti dimuat
AFP.
Abdaramane mengatakan pihaknya akan menjamin kesejahteraan Bazoum. Namun ia memperingatkan intervensi asing.
Militer Niger mengatakan semua institusi dan perbatasan akan ditutup sementara. Jam malam juga diberlakukan sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: