Dalam keterangannya pihak berwenang mengatakan lebih dari 50 orang lainnya dipastikan terluka dan menerima perawatan medis, termasuk lima orang yang berada dalam kondisi kritis.
Gedung apartemen, yang diperkirakan menampung sekitar 160 orang, jatuh ke blok perumahan yang lebih kecil dengan 60 penghuni pada Minggu (23/7) waktu setempat.
Menteri Pembangunan Perkotaan Kamerun Celestine Ketcha-Courtes, yang mengunjungi lokasi tragedi pada Senin, mengatakan kepada wartawan bahwa bangunan nahas itu "tidak memiliki izin perencanaan".
"Penyelidikan telah diluncurkan dan upaya penyelamatan akan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada orang yang terjebak di bawah reruntuhan," kata Courtes, yang mengunjungi tempat kejadian pada Senin, seperti dikutip dari
RT.
Menyusul insiden Minggu, Presiden Kamerun Paul Biya telah memerintahkan penghancuran rumah ilegal yang dibangun dengan buruk di kota pelabuhan Douala.
Warga yang panik terus menunggu penyelamatan kerabat yang diyakini terkubur di bawah reruntuhan.
Seorang penduduk setempat mengatakan, saudara perempuannya ada di dalam gedung ketika runtuh, tetapi dia belum ditemukan.
“Terlalu berat bagi saya karena saya kehilangan kakak laki-laki saya, istrinya, dan anaknya ,” kata warga lainnya kepada
RT.
Petugas darurat dilaporkan masih menggali puing-puing dengan harapan menemukan korban selamat.
BERITA TERKAIT: