Protes nasional di Kenya pada Rabu (19/7) diorganisir oleh oposisi, untuk menuntut pemerintahan Presiden William Ruto menangani kenaikan biaya hidup dan mencabut UU keuangan yang memberlakukan pajak baru.
Sejauh ini aksi demonstrasi sudah berlangsung selama tiga hari. Namun pihak berwenang menanggapinya dengan kekerasan.
Mengutip laporan
Fox News, empat pengunjuk rasa terluka di daerah Mathare di ibukota, Nairobi. Sementara
Associated Press menyebut satu orang tertembak di bahu dan dua lainnya tertembak di kaki di Mathare.
Di daerah Kangemi Nairobi, petugas catatan kesehatan Alvin Sikuku mengatakan dua pemuda telah dibawa ke klinik Rumah Perawatan Eagle.
"Polisi menggunakan peluru tajam," kata pemuda tersebut.
Satu orang ditembak di punggung dan terluka parah, dan yang lainnya ditembak di kaki.
Di kota Nakuru, Inspektur Medis Rumah Sakit Rujukan Nakuru James Waweru membenarkan bahwa empat orang datang dengan luka tembak, dua di antaranya ditembak di perut, satu di dada dan satu lagi di kaki.
Sebagai tanggapan atas protes, pihak berwenang menutup bisnis dan sekolah di Nairobi. Sementara polisi menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan demonstran.
Polisi mengatakan protes itu ilegal karena tidak ada izin yang dikeluarkan, tetapi hak untuk melakukan protes damai diabadikan dalam konstitusi Kenya.
BERITA TERKAIT: