Hal itu diumumkan Perdana Menteri Shehbaz Sharif dalam sebuah pernyataan pada Selasa (18/7).
Sharif menyebut Exim Bank of China telah bersedia menyediakan rollover untuk meningkatkan cadangan devisa negara sebesar senilai 600 juta dolar AS atau Rp 8,9 triliun.
"Pinjaman dari China akan meningkatkan cadangan devisa Pakistan. Kita akan menggunakan itu," tegasnya, seperti dimuat
The Week. Bantuan keuangan terbaru merupakan tambahan setelah sebelumnya China memberikan dana pinjaman senilai 5 miliar dolar AS atau Rp 74 triliun.
Itu ditunjukkan agar Pakistan bisa mencegah gagal bayar karena negosiasi pengamanan bailout IMF yang tidak kunjung selesai.
Terlepas dari bailout IMF dan pinjaman China, Pakistan terus mendapat dukungan keuangan dari Arab Saudi senilai 2 miliar dolar AS (Rp 29 triliun) dan dari Uni Emirat Arab senilai 1 miliar dolar AS (Rp 14,9 triliun).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: