Kepala Krimea Sergey Aksenov mengatakan di saluran telegramnya bahwa para penegak hukum masih terus bekerja untuk menyelidiki serangan ledakan tersebut.
"Lalu lintas telah dihentikan di Jembatan Krimea karena keadaan darurat terjadi di area dukungan ke-145 dari wilayah Krasnodar. Lembaga penegak hukum dan semua layanan yang bertanggung jawab sedang bekerja. Saya berbicara dengan Menteri Transportasi Federasi Rusia Vitaly Gennadyevich Savelyev, tindakan sedang diambil untuk memulihkan situasi. Kami tetap berhubungan dengan rekan-rekan dari wilayah Krasnodar," tulis Aksyonov, seperti dikutip dari
TASS.
Dia menambahkan bahwa Wakil Ketua Dewan Menteri Republik Krimea Igor Mikhailichenko telah berangkat ke tempat kejadian.
Aksyonov meminta warga republik untuk tetap tenang dan hanya mempercayai sumber informasi yang terverifikasi. Ia juga mengimbau penduduk di wilayah tersebut dan wisatawan untuk menggunakan jalur darat alternatif melalui wilayah baru Rusia alih-alih jembatan Krimea.
"Mengingat situasi saat ini, saya meminta warga dan tamu semenanjung untuk menahan diri dari bepergian melalui jembatan Krimea dan, untuk alasan keamanan, memilih jalur darat alternatif melalui wilayah baru," kata pernyataan itu.
Dua ledakan di atas Jembatan Kerch yang menghubungkan Rusia dan Krimea pada Senin pagi (17/7) menewaskan sepasang suami isteri yang sedang melintas bersama puterinya, menjadikan remaja 14 tahun itu yatim piatu.
Dua ledakan itu dilaporkan terjadi sekitar pukul 3 pagi waktu setempat, merusak bagian jembatan. Ledakan pertama dan kedua hanya berselang sekitar 15 menit.
Rusia telah menuding Ukraina sebagai otak di balik dua ledakan tersebut. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia dalam pernyataannya mengklaim bahwa para pejabat di Ukraina telah merayakan insiden tersebut.
BERITA TERKAIT: