Dalam kesempatan itu Wakil Perdana Menteri China, Liu Guozhong, memimpin pertemuan tersebut dengan timpalannya, Nikolai Snopkov, yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama bilateral antara kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, Liu menekankan pentingnya memperdalam rasa saling kepercayaan politik, meningkatkan dukungan timbal balik, memperluas kerja sama pertanian, dan memperdalam kerjasama lokal.
Selain itu, mereka juga akan bersama-sama mempromosikan pengembangan
Belt and Road Initiative (BRI) di berbagai sektor seperti ekonomi dan perdagangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, keamanan, pendidikan, kebudayaan dan pariwisata, serta pemeriksaan kepabeanan.
Dalam gilirannya, Wakil PM Snopkov, menyatakan komitmen negaranya untuk terus bekerja sama dengan China dan memperdalam kerjasama pragmatis di berbagai bidang.
"Saya berharap kerjasama bilateral antara kedua negara dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi lagi dan mendukung pembangunan bersama kedua negara," ujarnya, seperti dimuat
People, Rabu (12/7).
Menurut data dari Administrasi Umum Kepabeanan, perdagangan kedua negara itu telah mengalami lonjakan yang signifikan, dengan data dari Januari hingga Mei menunjukkan volume perdagangan antara kedua negara mencapai 3,72 miliar dolar AS (Rp 56 triliun), yang memperlihatkan pertumbuhan tahun-ke-tahun sebesar 127 persen.
Untuk itu, China sendiri telah dianggap sebagai salah satu mitra dagang terbesar Belarusia. Sementara itu, Beijing juga menganggap bahwa Belarusia merupakan mitra penting utamanya di kawasan Eurasia.
BERITA TERKAIT: