Menurut Biden, di dalam badan NATO sendiri belum ada keputusan yang bulat tentang percepatan masuknya Ukraina ke dalam keanggotaan.
Terlebih, kata Biden, proses itu baru bisa berjalan setelah perang berakhir dan Ukraina menandatangani perjanjian damai dengan Rusia.
Sebab, jika terburu-buru dan Ukraina dipaksa menjadi anggota NATO di tengah perang, maka dikhawatirkan perang meluas ke negara Barat.
"Jika memasukkan Ukraina saat perang terjadi, maka kita semua berperang,” ujar Biden, seperti dimuat
Mehr News Agency.
Selain mengakhiri perang, menurut Biden, NATO juga akan menambah persyaratan lain yang harus dipenuhi Ukraina, termasuk demokratisasi.
Pada Minggu (9/7), Biden memulai tournya ke Eropa, di antaranya menghadiri KTT NATO di Lithuania, di mana perang Ukraina akan menjadi bahasan khusus dalam pertemuan puncak tersebut.
BERITA TERKAIT: