Upaya tersebut terlihat ketika Biden melakukan panggilan telepon dengan Erdogan, yang dikonfirmasi oleh Gedung Putih pada Minggu (9/7).
"Biden menyampaikan keinginannya untuk dapat segera menyambut Swedia ke dalam NATO secepat mungkin," kata Gedung Putih, seperti dikutip
VOA News, Senin (10/7).
Pada kesempatan itu, Erdogan mengakui Swedia telah mengambil sejumlah langkah maju, terutama dengan meratifikasi UU anti-terorisme.
Namun, Erdogan menyatakan bahwa langkah-langkah tersebut belum efektif karena para pendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Turkiye masih terus mengadakan demonstrasi di Swedia.
Turkiye, bersama Hongaria, diketahui telah menjadi salah satu batu sandungan bagi aplikasi Swedia, yang membutuhkan persetujuan bulat untuk dapat bergabung bersama NATO.
Menanggapi aplikasi Swedia yang terus gagal itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengumumkan bahwa dia akan mengadakan pertemuan antara Erdogan dan Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson di Vilnius pada Senin ini.
Sementara itu, para pemimpin akan bertemu langsung di Vilnius, Lithuania untuk menghadiri KTT NATO yang akan diselenggarakan pada 11 Juli, untuk membahas semua hubungan bilateral dan masalah regional secara rinci.
BERITA TERKAIT: