Demonstrasi tersebut digelar pada pukul 6 sore waktu setempat, dengan massa menggeruduk Kedutaan Besar Israel.
Mengutip
Yeni Safak pada Kamis (6/7), pengunjuk rasa berkumpul dengan membawa poster yang melontarkan slogan-slogan dukungan untuk Palestina, seperti "Kebebasan untuk Palestina", "Akhiri Apartheid", "Berdiri dengan Jenin," dan "Hentikan Pembantaian".
Menariknya, aksi ini juga diikuti oleh beberapa orang Yahudi Ortodoks dan para pejabat Inggris yang hadir bersama dengan kelompok-kelompok sosialis dan kelompok solidaritas Palestina seperti Kampanye Solidaritas Palestina dan Forum Palestina di Inggris.
Anggota parlemen dari Partai Nasional Skotlandia (SNP), Tommy Sheppard, hadir di tengah-tengah aksi itu dengan memberikan orasi yang turut mengutuk serangan militer yang terjadi di Jenin.
"Saya datang ke sini juga untuk menentang penindasan yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina, pendudukan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, sistem penindasan sehari-hari," katanya.
Ia berharap protes ini dapat memberikan tekanan internasional terhadap tindakan Israel. Sheppard juga menyalahkan pemerintah Inggris atas sikap yang terkesan acuh tak acuh terhadap konflik tersebut dan gagal mengutuk serangan Israel.
Demonstrasi ini turut dihadiri oleh mantan pemimpin Partai Buruh, Jeremy Corbyn, yang dengan tegas menyuarakan penentangannya terhadap serangan Israel dan menyatakan solidaritas dengan rakyat Palestina.
Corbyn juga mengajak semua anggota parlemen untuk menolak RUU anti-boikot yang sedang dibahas di Inggris dan mempertanyakan perlindungan khusus yang diberikan kepada Israel dalam RUU tersebut.
Setelah orasi, para pengunjuk rasa melanjutkan unjuk rasa dengan mengadakan pawai sambil melontarkan slogan-slogan menentang kebijakan Israel terhadap Palestina. Mereka menuntut penghentian kebijakan apartheid dan penindasan yang dilakukan oleh Israel.
Serangan Israel di kota Jenin selama dua hari pada pekan ini telah menjadi sorotan utama dalam protes. Sebab serangan itu disebut sebagai serangan terbesarnya, yang telah menewaskan sedikitnya 12 warga Palestina dan melukai lebih dari 140 orang, termasuk lima anak di bawah umur.
BERITA TERKAIT: