Jurubicara Penjaga Pantai Filipina, Jay Tarriela mengatakan, kapal mereka terus-menerus diikuti, diganggu, dan dihalangi oleh kapal Penjaga Pantai China yang jauh lebih besar ketika membantu operasi angkatan laut pada 30 Juni lalu.
Lewat cuitannya pada Rabu (5/7), Terriela menyebut insiden itu terjadi di dekat Second Thomas Shoal. Ia mengatakan kapal Penjaga Pantai Filipina harus mengurangi kecepatan untuk mencegah tabrakan.
Menurut Tarriela, tindakan China ini mengkhawatirkan. Ia juga menyoroti kehadiran kapal Angkatan Laut China di sekitar perairan tersebut.
Sejauh ini Kedutaan Besar China di Manila belum memberikan komentar.
China mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut China Selatan melalui sembilan garis putus-putus di petanya yang memotong zona ekonomi eksklusif Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei.
Pengadilan Arbitrase Permanen pada tahun 2016 menyatakan bahwa klaim tersebut tidak memiliki dasar menurut hukum internasional.
BERITA TERKAIT: