Yang lainnya adalah pengusaha Inggris Hamish Harding, miliarder Pakistan Shahzada Dawood dan putranya Sulaiman Dawood, serta penyelam Prancis Paul-Henri Nargeolet, seperti dilaporkan
CNN. CNN dalam laporannya pada Selasa (20/6) mengatakan, bahwa operasi pencarian dan penyelamatan besar-besaran semakin diperluas untuk mencari kapal yang hilang pada Minggu malam (18/6). Pusat Koordinasi Penyelamatan Gabungan di Halifax, Kanada, mengatakan kapal berisi 5 orang kru itu dilaporkan hilang sekitar 700 kilometer selatan St John's, Newfoundland.
Perusahaan pemilik kapal, OceanGate Expedition, mengonfirmasi bahwa kapal selam yang sedang dalam perjalanan menuju bangkai kapal Titanic, ekspedisi pertama di tahun 2023.
Tim terus berkejaran dengan waktu sambil, mengingat pasokan oksigen di dalam kapal selam yang hanya bisa bertahan selama empat hari.
Penjaga Pantai AS mengatakan pada CNN, saat ini, lima orang di kapal selam yang hilang di dekat reruntuhan Titanic itu hanya memiliki waktu kurang dari 40 jam untuk bernapas.
Berikut adalah profil kelimanya, yang ternyata adalah para ahli di bidang ekperimen.
Perusahaan OceanGate telah mengkonfirmasi bahwa bos mereka, Stockton Rush, ada di dalam kapal selam. Dia adalah seorang insinyur berpengalaman yang sebelumnya telah merancang pesawat eksperimental dan mengerjakan kapal selam kecil lainnya.
Rush mendirikan OceanGate pada 2009. Perusahaan ini menawarkan kepada pelanggan kesempatan untuk mengalami perjalanan laut dalam. Perusahaan ini sempat menjadi berita utama global pada 2021 ketika mulai menawarkan perjalanan ke lokasi bangkai kapal Titanic.
Dengan 250.000 dolar AS, OceanGate menawarkan penumpang kesempatan untuk melihat dari dekat apa yang tersisa dari kapal terkenal itu.
Peserta melakukan perjalanan sekitar 370 mil (595 km) dengan kapal yang lebih besar ke area di atas lokasi bangkai kapal, kemudian melakukan penyelaman selama delapan jam ke Titanic dengan kapal selam seukuran truk yang dikenal sebagai Titan.
Hamish Harding, pengusaha Inggris yang juga ikut dalam ekspedisi Titanic, adalah penerbang dan penjelajah terkenal. Sehari sebelum berangkat ia memposting di Instagram mengenai rencana perjalanannya.
“Karena musim dingin terburuk di Newfoundland dalam 40 tahun, misi ini kemungkinan akan menjadi misi berawak pertama dan satu-satunya ke Titanic pada tahun 2023. Jendela cuaca baru saja dibuka dan kami akan mencoba menyelam besok,” tulisnya, yang menggambarkan bahwa dia merupakan "spesialis misi" dalam perjalanan tersebut.
Dia juga sempat mengirim pesan kepada kawannya, pensiunan astronaut NASA, Kolonel Terry Virts.
"Hei, kita akan berangkat besok, kelihatannya bagus, namun memang sedikit buruk," isi pesan Harding, seperti diuraikan Virts.
Virts kepada BBC mengatakan, Harding adalah seorang penjelajah, bukan pencari sensasi. Ia yakin, ini adalah peristiwa yang tidak terduga, tetapi Harding akan mampu menangani keadaan darurat, mengingat prestasi eksplorasinya.
Harding, 58 tahun, telah mengunjungi Kutub Selatan beberapa kali - sekali dengan mantan astronot Buzz Aldrin - dan terbang ke luar angkasa pada tahun 2022 dengan penerbangan berawak manusia kelima Blue Origin.
Dia memegang tiga Rekor Dunia Guinness, termasuk waktu terlama yang dihabiskan di kedalaman laut penuh saat menyelam ke bagian terdalam Palung Mariana.
Ketika dunia dikejutkan dengan kabar bahwa kapal ekspedisi Titanic itu hilang, anak tiri Harding, Brian Szasz, mengatakan dalam postingan di Facebook yang sekarang sudah dihapus bahwa ayahnya "hilang di kapal selam".
Pendiri operator tur Inggris White Desert Antartika, mengatakan Harding adalah penjelajah penerbangan yang luar biasa. Kabar bahwa Harding hilang bersama kapal selam yang membawanya dalam ekspedisi Titanic menjadi kabar yang buruk baginya. Ia mengatakan, pikiran serta doanya untuk istri Harding, Linda, dan putra-putranya.
Miliarder Inggris berdarah Pakistan, Shahzada Dawood, dan putranya Sulaiman Dawood, ikut menyelam bersama ekspedisi Titanic.
Dalam sebuah pernyataan, keluarga mengatakan bahwa Shahzada tertarik untuk menjelajahi berbagai habitat alami, dan sebelumnya dia pernah berbicara di PBB dan Oxford Union.
Shahzada juga merupakan pendukung dua badan amal yang didirikan oleh Raja Charles - British Asian Trust dan Prince's Trust International.
Juru bicara Istana mengatakan, Raja Charles meminta untuk selalu mengetahui informasi terbaru tentang operasi penyelamatan dan "pikiran dan doanya untuk semua yang ada di dalamnya".
Penumpang lain dalam ekspedisi Titanic itu, Paul-Henri Nargeolet, adalah mantan komandan angkatan laut Prancis, penyelam dalam, dan pilot kapal selam. Ia adalah direktur penelitian bawah air untuk E/M Group dan RMS Titanic, Inc.
Nargeolet telah memimpin beberapa ekspedisi ke situs Titanic dan mengawasi pemulihan 5.000 artefak, termasuk pemulihan "bagian besar", bagian lambung Titanic seberat 20 ton.
Sesaat sebelum menaiki kapal selam, Nargeolet nampak antutias dan mengatakan dia telah menantikan ekspedisi ini.
BERITA TERKAIT: