Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengungkapkan penentangan tersebut pada Minggu (18/6).
"AS sangat terganggu oleh pengumuman rencana pemerintah Israel untuk memajukan lebih dari 4.000 unit pemukiman baru di Tepi Barat," kata Miller melalui akun Twitternya, seperti dimuat
Anadolu Agency.
Menurutnya, perluasan pemukiman Israel di Tepi Barat dianggap sebagai salah satu isu utama yang dapat menghambat proses negosiasi damai antara Israel dan Palestina.
Dalam pernyataan itu, Miller juga menekankan bahwa AS secara tegas menentang tindakan sepihak yang dapat mempersulit pencapaian solusi dua negara.
Ia juga meminta pemerintah Israel untuk memenuhi komitmen yang telah mereka buat di Aqaba, Yordania, dan Sharm el-Sheikh, Mesir, yang bertujuan untuk mencapai de-eskalasi dan penyelesaian konflik yang berkelanjutan.
Reaksi AS terhadap rencana pemukiman baru ini telah mencerminkan kekhawatiran internasional yang meluas atas dampak dari pembangunan itu terhadap upaya perdamaian di kawasan tersebut.
BERITA TERKAIT: