Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ukraina Butuh Hampir Rp 600 Triliun untuk Hidupkan Proyek Green Marshal Plan Tahap Pertama

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Senin, 19 Juni 2023, 13:13 WIB
Ukraina Butuh Hampir Rp 600 Triliun untuk Hidupkan Proyek Green Marshal Plan Tahap Pertama
Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Rostyslav Shurma/Net
rmol news logo   Tahap awal dari "Green Marshall Plan", sebuah proyek pembangunan kembali ekonomi Ukraina yang porak poranda akibat perang, diperkirakan membutuhkan modal awal senilai 40 miliar dolar AS atau Rp 599 triliun.

Hal itu diungkap oleh Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Rostyslav Shurma, dalam sebuah pernyataan pada Minggu (18/6).

Menurut Shurma, dana yang terkumpul akan digunakan untuk membangun kembali industri besi dan baja Ukraina. Sektor itu dipilih karena memiliki prospek penggunaan energi terbarukan yang lebih tinggi.

"Sektor ini menyumbang sekitar 10 persen dari PDB Ukraina pada tahun 2021, Itu juga menyumbang 15 persen dari emisi karbon negara. Visi kami adalah membangun industri baja hijau 50 juta ton di Ukraina," ungkapnya, seperti dimuat Reuters.

Dikatakan Shurma, proyek "Green Marshal Plan" akan membuat Ukraina menjadi pemasok baja hijau termurah di dunia dan akan mendapat bantuan investasi dari Uni Eropa dalam investasi tenaga angin, surya, nuklir dan air terbarukan.

Untuk mengumpulkan modal yang diperlukan, kata Shurma, Ukraina merencanakan koalisi antara industri, pemangku kepentingan sektor publik dan swasta.

"Tahap awal kemungkinan akan memakan waktu satu setengah tahun, meskipun secara penuh baru bisa dilakukan setelah perang selesai," ujarnya.

Bank Dunia memperkirakan rekonstruksi Ukraina akan menelan biaya 411 miliar dolar AS (Rp 6.162 triliun), tiga kali lipat produk domestik bruto negara itu.

Sejak invasi Rusia dimulai Februari tahun lalu, sekutu Barat telah  menggelontorkan 59 miliar dolar AS (Rp 884 triliun) ke Ukraina untuk kebutuhan ekonominya selama perang. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA