Kabar itu diungkap oleh Badan Statistik Kanada dalam sebuah laporan yang dirilis pada Jumat (16/6).
Kepala Ahli Statistik Anil Arora mengungkap kekagumannya pada pencapaian pertumbuhan penduduk Kanada tahun ini.
"Populasi Kanada telah melampaui 40 juta orang. Ini merupakan tonggak yang menarik bagi Kanada," kata Arora dalam konferensi pers, seperti dimuat
CBC News. Arora memaparkan, bahwa tahun 2022 Kanada berhasil mencetak rekor dengan jumlah penambahan penduduk hingga 1,05 juta orang dan tingkat pertumbuhan tahunan 2,7 persen, tertinggi sejak 1957.
Peningkatan signifikan tersebut dikatakan Arora terjadi karena lonjakan jumlah kelahiran dan dorongan migrasi internasional.
Pada tahun 1997, populasi Kanada mencapai 30 juta. Jika tren saat ini berlanjut maka pada 2043 penambahan penduduk bisa mencapai 50 juta.
Direktur Institut Infrastruktur sekaligus Profesor di Departemen Geografi dan Perencanaan di University of Toronto, Matti Siemiatycki, mengatakan pertumbuhan populasi telah memberikan peluang dan tantangan tersendiri bagi Kanada.
Menurut Siemiatycki, Kanada perlu menarik pendatang baru untuk mengisi pekerjaan yang kosong.
"Dari perspektif ekonomi, pendatang baru sangat penting baik untuk mengisi pekerjaan yang ada di sini maupun untuk menghubungkan kita dengan ekonomi ke dunia yang lebih luas," jelasnya.
Kendati demikian, kata Siemiatycki, pertumbuhan populasi juga menghadirkan tantangan, terutama ketersediaan perumahan.
"Rata-rata harga rumah di Kanada naik 716.000 dolar Kanada (Rp 946 ribu) di bulan April," ungkap Siemiatycki.
Oleh sebab itu, menurutnya Kanada perlu membangun lebih banyak perumahan untuk menampung populasi Kanada yang terus bertambah.
BERITA TERKAIT: