Komisaris Regional Kenya Timur Laut, John Otieno pada Kamis (15/6) mengatakan bom itu ditaruh di dalam kendaraan polisi yang terparkir di daerah Garissa, sebuah wilayah di perbatasan dekat Somalia, pada Selasa (13/6).
"Kami kehilangan delapan petugas polisi dalam serangan ini. Kami mencurigai Al Shabaab pelakunya," kata Otieno, seperti dimuat
Al Arabiya.
Al Shabaab merupakan kelompok teroris yang melancarkan pemberontakan berdarah terhadap pemerintah Somalia selama lebih dari 15 tahun.
Kenya pertama kali mengirim pasukan ke Somalia pada 2011 untuk memerangi militan ekstremis Al Shabaab yang berafiliasi dengan Al Qaeda.
Saat ini Kenya telah menjadi kontributor utama pasukan untuk operasi militer Uni Afrika melawan Al Shabaab.
Bantuan Kenya justru membuat negara itu menjadi sasaran Al Shabaab dengan sejumlah serangan balasan termasuk pengepungan berdarah di mal Westgate di Nairobi pada 2013 yang menelan 67 nyawa dan serangan di Universitas Garissa pada 2015 yang menewaskan 148 orang.
BERITA TERKAIT: