Menurut Menteri Luar Negeri Ignazio Cassis penolakan itu datang karena sejauh ini negaranya telah memberikan kontribusi keuangan yang cukup hingga menampung para pengungsi Ukraina di negaranya.
Untuk itu, menurut penuturannya, paket bantuan senilai 5,5 miliar atau sebesar Rp 81,7 triliun untuk Ukraina selama lima hingga 10 tahun mendatang saat ini belum diperlukan.
"Sejauh ini, pemerintah Swiss telah mengalokasikan sekitar 1,7 miliar dolar (Rp 25 triliun) untuk Ukraina dan wilayahnya untuk periode 2025-2028," ujarnya.
Seperti dimuat
Anadolu Agency pada Jumat (9/6), Cassis mengatakan bahwa pemerintah Swiss ingin terus membantu rekonstruksi di Ukraina, tetapi menteri itu menekankan bahwa diperlukan perencanaan yang cermat tentang kebutuhan dan pembiayaan di negara itu.
Keputusan tersebut diambil sehari setelah Senat Swiss menyetujui rencana untuk mengizinkan pembelian senjata Swiss, dan untuk mengekspornya kembali ke negara ketiga, termasuk Ukraina, dengan persyaratan yang ketat.
BERITA TERKAIT: