Suara tembakan yang terdengar di sekitar bendungan membuat proses evakuasi menjadi mengerikan.
Sambil membawa beberapa baju dan selimut, warga yang mengungsi terlihat merunduk sambil menutup telinga ketika suara tembakan terdengar beberapa kali,
Pemerintah Ukraina telah mengumumkan status bencana, tak lama setelah air meluap dari bendungan yang dibangun di era Soviet itu dan mengevaluasi sekitar 17.000 warga dari wilayah yang terdampak.
Pejabat Ukrain mengatakan pada Rabu (7/6) bahwa sekitar 42.000 orang terancam banjir di kedua sisi Sungai Dnipro setelah jebolnya bendungan.
Kyiv Independet melaporkan, ada tiga warga di Oleshky yang tewas karena tenggelam sementara puluhan lainnya dilarikan ke rumah sakit.
Jalan dan bangunan di Kherson benar-benar terendam banjir dengan air yang sudah mencapai setengah tinggi rumah.
Gubernur wilayah Kherson, Oleksandr Prokudin, mengatakan bahwa 1.582 rumah terendam di tepi kanan Sungai Dnipro dan sekitar 1.457 orang telah dievakuasi dalam semalam.
Di wilayah Novaya Kakhovka, ada 100 warga yang terdampar dan berharap segera mendapat bantuan, sementara tujuh warga dilaporkan hilang.
Presiden Ukraina telah mengeluarkan kecamannya terhadap pelaku peledakan bendungan dan mengatakannya sebagai kejahatan.
"Ratusan ribu orang dibiarkan tanpa akses normal ke air bersih," katanya dalam pesan media sosial pada Rabu pagi.
Hingga saat ini belum jelas siapa pelaku penghancuran sebenarnya bendungan pembangkit listrik tenaga air utama itu. Ukraina dan Rusia salin menyalahkan.
Bendungan ini merupakan sumber daya yang signifikan untuk wilayah yang lebih luas dengan memasok air ke sejumlah komunitas dan stasiun tenaga nuklir terbesar di Eropa di Zaporizhzhia.
BERITA TERKAIT: