Dalam sebuah sesi diskusi politik yang disiarkan secara online pada Selasa (16/5), Thaksin memuji keunggulan Move Forward dalam perolehan suara.
Ia menyoroti keberhasilan kampanye media sosial partai oposisi tersebut dalam menggaet suara kalangan muda Thailand.
"Mereka menggunakan user-generated content (UGC) di TikTok karena anak muda menggunakan TikTok. Hal itu membuat perolehan suara organik lebih banyak dengan sumber daya yang sedikit," jelas Thaksin, seperti dimuat
Reuters. Selain keunggulan promosi, menurut Thaksin, Move Forward juga memiliki daya tarik dan organisasi yang kuat di kota-kota dan universitas, sehingga membuat anak muda bisa meyakinkan orang tua memilih partai tersebut.
Thaksin juga mengakui kekalahan Pheu Thai dari Move Forward. Menurutnya, partainya itu sudah terlalu tua dan tidak begitu diminati anak muda.
"Pheu Thai terpukul karena kami tidak cukup mengubah partai kami. Tren Move Forward mengalahkan Pheu Thai dan partai lain yang punya banyak uang," kata Thaksin.
Pheu Thai telah setuju untuk membentuk aliansi enam partai dengan Move Forward, berharap lebih banyak lagi akan bergabung untuk menjaga partai-partai pro-militer yang kalah, keluar dari pemerintahan di negara yang rawan kudeta.
Thaksin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perpolitikan Thailand, meskipun berada di pengasingan selama 17 tahun untuk menghindari hukuman penjara karena penyalahgunaan kekuasaan, yang dibantah.
Jelang pemungutan suara yang digelar pekan lalu, Thaksin menyatakan rencananya untuk kembali tinggal di Thailand Juli mendatang dan berjanji setia kepada istana.
BERITA TERKAIT: