Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Israel Berharap AS Bisa Segera Bantu Normalisasi Hubungan dengan Arab Saudi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 07 Mei 2023, 11:26 WIB
Israel Berharap AS Bisa Segera Bantu Normalisasi Hubungan dengan Arab Saudi
Presiden AS Joe Biden dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman/Net
rmol news logo Kunjungan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan ke Arab Saudi menjadi harapan tersendiri bagi Israel. Tel Aviv berharap Sullivan bisa menghasilkan terobosan penting dalam upaya normaslisasi hubungan Israel dan Arab Saudi.

Begitu yang dikatakan oleh Kepala Dewan Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi, seperti dimuat The Arab Weekly pada Minggu (7/5).

Hanegbi berbicara dengan Sullivan pada Rabu (3/5) untuk membahas kunjungan ke Arab Saudi pada Sabtu (6/5). Sullivan diperkirakan akan bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.

Sullivan mengatakan Washington sedang bekerja keras untuk menormalkan hubungan antara Israel dan Arab Saudi, tujuan utama yang ditetapkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang secara singkat bergabung dengan panggilan video Sullivan dengan Hanegbi.

“Kami sangat-sangat berharap akan ada terobosan selama kunjungannya ke sana,” kata Hanegbi.

Ditanya apakah terobosan akan menjadi panggilan telepon antara pemimpin Saudi dan Netanyahu, Hangebi mengatakan ada orang yang mengatakan bahwa ada lebih dari panggilan telepon antara pemimpin Saudi dan Israel.

"Namun yang penting adalah Amerika Serikat memimpin langkah menambahkan Arab Saudi ke Abraham Accords, normalisasi dan perdamaian dengan Israel. Jika itu terjadi, itu akan menjadi titik balik bersejarah," jelasnya.

Pemerintahan mantan Presiden Donald Trump pada tahun 2020 menengahi perjanjian damai bersejarah yang dikenal sebagai Abraham Accords, yang mencakup normalisasi hubungan diplomatik antara sekutu Teluk, Uni Emirat Arab dan Bahrain dengan Israel, yang semuanya berbagi ketakutan keamanan atas Iran.

Sementara Arab Saudi mengisyaratkan persetujuan atas perjanjian tahun 2020, mereka menunda untuk mengikutinya, dengan mengatakan tujuan Palestina untuk menjadi negara bagian harus diselesaikan terlebih dahulu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA