Hal itu diumumkan oleh Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr saat berada di dalam pesawat menuju Washington, pada Minggu (30/3).
Ia mengatakan bahwa China telah setuju membahas hak penangkapan ikan di Laut China Selatan untuk menghindari konflik maritim yang mengancam stabilitas kawasan.
"China telah setuju untuk duduk dan berbicara tentang hak penangkapan ikan Filipina di Laut China Selatan," ujar Marcos, seperti dimuat
Malay Mail.
Marcos mengaku telah meminta Penjaga Pantai Filipina dan Departemen Luar Negeri untuk menyusun hal-hal yang diperlukan dalam pembicaraan maritim dengan Beijing.
Pada Jumat (26/4), Filipina menuduh China melakukan tindakan agresif dengan mengganggu kapal patroli penjaga pantai Filipina di dekat Second Thomas Shoal yang dikuasai Filipina.
AS menegur China untuk berhenti melakukan tindakan ilegal di Laut China Selatan. Sementara Beijing mengkritik Washington untuk tidak banyak ikut campur pada urusan dalam negerinya.
BERITA TERKAIT: