“Perubahan iklim akibat ulah manusia telah membuat kekeringan pertanian di Tanduk Afrika 100 kali lebih mungkin terjadi,†kata ringkasan laporan dari kelompok World Weather Attribution (WWA).
“Kekeringan dahsyat yang sedang berlangsung tidak akan terjadi sama sekali tanpa efek emisi gas rumah kaca,†tambah laporan itu.
Dalam studi tersebut, tiga wilayah Afrika, Ethiopia selatan, Somalia dan Kenya timur disebut menjadi negara Afrika yang akan dilanda kekeringan terparahnya.
Seperti dimuat
Al Arabiya, kekeringan dan curah hujan yang rendah ini akan menyebabkan gagal panen yang meluas dan kematian hewan ternak meningkat, yang akan membuat lebih dari 20 juta orang berisiko mengalami kerawanan pangan akut.
Untuk itu, ahli klimatologi Kenya yang berkontribusi pada laporan tersebut, Joyce Kimutai menyerukan langkah maju untuk mengatasi masalah tersebut.
“Sudah saatnya kita bertindak dan terlibat secara berbeda. Inti dari proses ini adalah berinovasi dan meningkatkan ketahanan sistem, seperti sistem pangan, meningkatkan kolaborasi, memanfaatkan data dan informasi sebaik mungkin, serta menggabungkan teknologi baru dan pengetahuan tradisional," ujarnya.
BERITA TERKAIT: