Pemilik kapal Rusia "30 Minutes", Dmitriy Chuguevskiy, pada Senin (24/4) mengatakan kapal terakhir mengirim data lokasi pada 19 April lalu di lepas Pulau Farasan dekat Jazan, Arab Saudi.
"Kapal yang harusnya sampai ke Djibouti, kemudian kehilangan kontak dan tidak terlacak," ujarnya, seperti dimuat
Associated Press.
Chuguevskiy menduga kapalnya diserang oleh perompak bersenjata di lepas pantai Yaman di Laut Merah.
Terlebih kapal itu tidak membawa transponder Sistem Identifikasi Otomatis, yang merupakan standar untuk kapal yang melalui jalur air berbahaya atau sibuk.
"Asumsi kami adalah mereka diculik," kata Chuguevskiy, merujuk pada serangan pemberontak Houthi Yaman yang kerap membajak kapal-kapal lain di tengah perangnya dengan Arab Saudi.
Kendati demikian, hingga kini Houthi tidak memberikan komentar apakah mereka telah mengambil kapal tersebut atau pernah melihatnya.
Pada Januari 2022, Houthi merebut kapal Emirat Rwabee karena diduga berisi pasokan senjata militer. Selain itu, Mei tahun lalu kapal Philippe Poupon milik Prancis juga mendapat serangan di lepas pantai Hodeida, Yaman.
Di sisi lain, Kedutaan Besar Rusia di Arab Saudi terus bekerjasama dengan otoritas setempat untuk segera menemukan kapal dan menyelamatkan lima orang di dalamnya.
BERITA TERKAIT: